Padakesempatan kali ini saya akan sedikit membahas implementasi Pancasila dalam kehidupan kampus. Pancasila dijadikan sebagai landasan hidup Bangsa Indonesia. Hal itu berarti, setiap nilai-nilai yang ada dalam sila Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar dalam hidup bernegara. Dalam konteks gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
2 Keluarkan semua ide yang dapat menggambarkan tema. Begitu menemukan tema untuk cerita, Anda dapat mulai memikirkan cara-cara untuk menggambarkan tema tersebut. Mulailah dengan latihan mengeluarkan apa saja yang muncul dalam pikiran Anda sebebas-bebasnya, tanpa memikirkan kelogisan atau keteraturan.
4Faktor Penting: Motivasi Diri (Self-Motivation) Hal yang dimaksud dengan motivasi disini bukan sekadar kata-kata indah yang biasa dilanturkan oleh para motivator. Menurut Charles, motivasi diri lebih rumit daripada itu. Kunci dari motivasi diri adalah dengan memegang kendali atas setiap tindakan yang kita lakukan.
cash. Unduh PDF Unduh PDF Paragraf narasi menceritakan kisah, nyata maupun fiktif, dengan memperkenalkan suatu topik, menambahkan lebih banyak detail, kemudian diakhiri dengan suatu refleksi atau transisi ke paragraf lain. Mampu menulis paragraf narasi dengan tepat merupakan keahlian penting bagi siapa pun yang ingin menulis atau menceritakan kisah, dari pengarang, jurnalis, hingga pemasang iklan. Mempelajari elemen-elemen esensial pendahuluan, detail-detail penting, dan kesimpulan dan bagaimana menggabungkan semuanya dengan ringkas akan memampukan Anda menciptakan kisah singkat nan lengkap untuk para pembaca. Selain itu, Anda juga akan menjadi penulis yang lebih baik dan lebih percaya diri![1] 1 Rencanakan untuk menceritakan paragraf narasi dari sudut pandang orang pertama atau orang ketiga. Gunakan "saya", "aku". "dia", "ini", atau "mereka" sebagai subjek penutur kisah. Meskipun paragraf narasi paling sering diceritakan dari sudut pandang orang pertama—berkaitan dengan kisah yang terjadi pada diri pencerita—itu juga bisa diceritakan dari sudut pandang orang ketiga. Anda bisa menghubungkan sesuatu yang terjadi kepada orang lain, bahkan tokoh fiktif. 2 Gunakan bentuk waktu yang konsisten. Perhatikan panduan tulisan, jika ada, untuk menentukan bentuk waktu mana yang harus digunakan. Jika tidak ada perintah khusus, Anda bisa memilih untuk menggunakan past tense masa lampau atau present tense masa kini. Pastikan Anda hanya menggunakan 1 bentuk tense secara konsisten sepanjang paragraf, dan hindari berganti-ganti tense. Pengecualian bisa berlaku jika Anda beralih dari percakapan menggunakan present tense dan narasi kejadian-kejadian yang ada past tense. 3 Buatlah kalimat topik yang menarik. Tarik perhatian pembaca ke paragraf narasi Anda dengan menciptakan kalimat pembuka yang menghadirkan kegembiraan atau ketegangan. Kalimat ini harus memperkenalkan tujuan paragraf tersebut—kisah—dan membuat pembaca ingin terus membaca lebih lanjut. Kalimat topik sudut pandang orang pertama yang bagus misalnya, “Aku tak akan pernah melupakan momen saat aku menjemput anak anjing baruku.” Jika Anda menggunakan sudut pandang orang ketiga, kalimat topik yang sama bisa ditulis seperti, “Dia tak akan pernah melupakan momen saat dia menjemput anak anjing barunya.” 4 Tampilkan karakter utama yang terlibat dalam kisah. Perkenalkan semua tokoh yang akan berperan penting dalam kisah tersebut sehingga para pembaca memahami siapa yang menjadi bagian dari narasi itu. Anda tidak perlu memperkenalkan semua karakter yang akan diceritakan, tetapi memperkenalkan orang-orang yang akan terlibat dalam kisah itu akan sangat membantu.[2] Untuk contoh sudut pandang orang pertama tentang membeli anak anjing baru, kisah Anda bisa dilanjutkan dengan, “Ibuku mengantarkanku ke peternak, sejauh 45 menit berkendara dengan mobil.” 5 Atur suasana kisah. Sediakan latar untuk kisah Anda dan arahkan para pembaca ke waktu terjadinya kisah. Ini membantu mereka menempatkan diri sebagai penutur kisah dan memahami pemikirannya untuk setiap adegan dalam kisah tersebut. Anda bisa menuliskan, “Umurku 11, jadi bepergian dengan mobil sepertinya lama sekali. Kami tinggal di Wisconsin, dan peternak itu tinggal di Chicago.” Semua informasi latar setelah kalimat topik, seperti tokoh-tokoh lain dan tempat berlangsungnya kisah, harus sepanjang 1-4 kalimat. 6 Rencanakan untuk menulis paragraf narasi berisi minimal 9 kalimat. Tulis 1 kalimat topik, 1-4 kalimat informasi latar, 2-4 kalimat pembuka kisah, 3-5 kalimat untuk menghadirkan konflik, 1-3 kalimat untuk menyelesaikan konflik, dan 1-2 kalimat untuk memaparkan kesimpulan. Meski panjang paragraf bisa bervariasi berdasarkan konten yang ada, paragraf standar yang hanya terdiri dari lima kalimat kemungkinan besar tidak akan menyediakan cukup detail untuk menceritakan narasi selengkapnya. Iklan 1 Sampaikan kisah secara kronologis dari awal. Mulailah kisah dengan mendeskripsikan masalah atau ide yang melatarbelakangi tindakan tokoh-tokoh yang ada di kisah itu. Misalnya, panggilan telepon atau keinginan untuk mendapatkan susu. Awalan untuk kisah ini harus sepanjang 1-4 kalimat.[3] Misalnya, ”Saat aku tiba di peternak, aku merasa kecewa. Aku sama sekali tak melihat anak anjing.” 2 Hubungkan konflik inti kisah. Tambahkan detail naratif untuk menjelaskan kejadian-kejadian selanjutnya di kisah tersebut. Dengan 3-5 kalimat, detail yang ditulis harus mengarah ke poin inti drama atau konflik.[4] Anda kemudian bisa melanjutkan, ”Peternak itu bersiul. Aku pun merasa lega ketika anak-anak anjing itu berbelok di sudut dan berlarian dari pintu masuk. Aku melihat anak anjing dengan warna favoritku—putih—dengan dua bintik hitam. Ibu, bisakah kita pelihara dia?’ tanyaku penuh harap. Dia berhenti sejenak, terlihat mempertimbangkan ulang untuk memelihara anak anjing.” 3 Berikan penyelesaian konflik untuk kisah itu. Berikan detail untuk para pembaca tentang akhir kisah tersebut. Di kisah yang bagus, bagian akhir sering kali menjadi kejutan atau sekadar momen bahagia. Jika penutur kisah mendapatkan konsekuensi istimewa, hubungkan itu juga dengan kisah Anda.[5] Anda bisa mengakhiri dengan, “Kemudian, Ibu tersenyum. Hanya jika kita menamainya Oreo.’ Aku memeluk Ibu, dan Oreo menjilatku, menandakan persetujuannya.” Penyelesaian konflik bisa sesingkat 1 kalimat atau sepanjang 3 kalimat. Iklan 1 Akhiri kisah dengan kesimpulan yang merefleksikan kejadian dalam cerita. Gunakan kesimpulan untuk memberikan opini Anda terkait kisah itu. Misalnya, berikan pemahaman tentang bagaimana kejadian itu memengaruhi penutur kisah mungkin Anda sendiri saat ini atau bagaimana itu memengaruhi pilihan yang dibuat pencerita sejak kejadian tersebut. Biasanya, kesimpulan ditulis sepanjang 1-2 kalimat.[6] Terkait kisah anak anjing, Anda bisa menuliskan, ”Ini hari yang paling membahagiakan dalam hidupku.” Kesimpulan yang Anda buat sangat bergantung pada nada, isi cerita, dan sudut pandang pencerita. 2 Periksa paragraf untuk mencari kesalahan ejaan dan struktur. Teliti paragraf Anda untuk memastikan semuanya bisa dibaca dan tidak ada kesalahan eja atau struktur. Cetak paragraf di selembar kertas daripada berusaha menyuntingnya di komputer.[7] Membaca cerita Anda dengan lantang adalah cara yang hebat untuk mendengarkan masalah struktur dan bagian cerita yang kurang mengalir. Jangan bergantung kepada alat pemeriksa ejaan, karena itu tidak bisa menangkap semua kesalahan! 3Baca ulang paragraf untuk memastikan cerita itu kuat. Bacalah paragraf Anda untuk kali terakhir untuk memastikan kisah tersebut masuk akal. Jika seseorang mendatangi Anda dan menceritakan kisah tersebut, apakah Anda akan butuh informasi tambahan? Jika demikian, berikan detail tambahan yang diperlukan untuk membuat kisah tersebut lebih mudah dipahami. [8] Iklan Untuk membuat paragraf narasi Anda menarik, lontarkan ide-ide kisah tersebut ke seorang teman sebelum Anda mulai menulis. Memfokuskan kisah pada momen-momen istimewa dan transformatif bagi Anda dan penutur kisah lebih baik daripada menghubungkan kisah kepada peristiwa sehari-hari.[9] Parameter kalimat yang diuraikan di sini hanyalah pedoman, bukan aturan baku. Bila diperlukan, paragraf narasi dapat ditulis lebih pendek atau lebih panjang agar sesuai dengan konten. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Jakarta - Teks narasi adalah teks yang menyajikan serangkaian peristiwa secara kronologis atau sesuai urutan dalam teks narasi bisa benar-benar terjadi, tetapi bisa juga hanya khayalan saja. Umumnya, teks narasi bertujuan untuk menghibur pembaca dengan kisah fisik maupun teks narasi antara lain cerpen, novel, dan cerita inspriratif. Teks narasi juga memiliki ciri khas yang membedakannya dengan teks lain. Simak penjelasan dari Modul 5 Bahasa Indonesia Teks Narasi dan Literasi Buku Fiksi-Nonfiksi Paket B Setara SMP kelas IX di bawah ini, berisi tentang cerita, kisah, dan peristiwa tertentu yang menggunakan gaya bahasa memiliki alur yang jelas dari awal hingga akhir suatu peristiwa maupun unsur-unsur pembentuk berupa tema, latar, alur, karakter, dan sudut Teks NarasiOrientasiPada bagian ini, penulis menjabarkan waktu, tempat, tokoh, serta watak dari setiap tokohnya dan apa yang sedang berisi kejadian penting, sebab, dan pemicu yang menimbulkan konflik antar tokoh yang menimbulkan peristiwa lain sebagai akibat dari konflik sebelumnya, hingga mencapai bagian ini, konflik menurun dan dapat penutup yakni reorientasi, berisi pesan moral cerita tersebut. Namun, bagian ini tidak wajib dalam sebuah teks Teks NarasiTeks narasi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu1. Teks Narasi Informatif ekspositorisTeks narasi informatif adalah karangan yang bertujuan menyampaikan sebuah informasi dengan tepat mengenai suatu peristiwa atau Teks Narasi InformatifPerang SurabayaPada 10 November 1945, perlawanan rakyat Surabaya pecah akibat mengusir Belanda dan sekutunya dari tanah air. Perang ini dimulai sebagai akibat dari kemarahan tentara Inggris atas pembunuhan pemimpin mereka, Brigadir Mallaby. Konsekuensi atas tewasnya Mallaby tersebut datang dengan bentuk pemberian ultimatum kepada seluruh pejuang Surabaya saat itu untuk menyerah, ultimatum itu dianggap sebagai penghinaan atas prajurit dan rakyat. Mereka membentuk pasukan tempur untuk menghadapi pihak Inggris. Mengetahui bahwa ultimatum mereka telah ditinggalkan, Inggris sangat marah. Akhirnya pada pagi hari tanggal 10 November, mereka melancarkan serangan besar-besaran melalui laut, darat dan infanteri, pesawat, tank, dan kapal perang dikerahkan. Kota Surabaya diserang habis-habisan oleh sekutu. Mereka melemparkan bom dan menghancurkan gedung-gedung pemerintah. Inggris dan sekutu pun memiliki rencana untuk menaklukan Surabaya dalam tiga hari, namun rencana itu gagal total. Semua pejuang dan rakyat Surabayaturun ke jalan untuk bertarung pahlawan saat itu muncul berkat seorang pemuda bernama Budi Utomo. Dia membuat pidato berapi-api yang memotivasi semua prajurit. Pertempuran Surabaya pun terjadi sekitar tiga minggu dan dimenangkan oleh sekutu. Meskipun Kota Surabaya akhirnya jatuh ke tangan sekutu, perlawanan rakyat Surabaya saat itumembangkitkan semangat juang seluruh rakyat Teks Narasi ArtistikKarangan narasi artistik adalah sebuah karangan yang menceritakan suatu kisah atau peristiwa yang bertujuan memberikan pengalaman estetis kepada pembacanya. Cerita dapat berupa fiksi atau nonfiksi dengan bahasa figuratif atau Teks Narasi ArtistikPertarungan di Pagi ButaKala itu surya belum bangun. Ayam-ayam jago pun belum melakukan tugasnya. Namun, Pak Raden sudah keluar dari kediamannya. Kulitnya yang keriput dan tipis seolah-olah mempan dari hembusan angin yang sedari tadi berusaha kanannya yang kekar memikul sebuah cangkul, sedangkan tangan kirinya memegang sebuah bingkisan. Pada waktu Pak Raden melangkahkan kaki menuju sawahnya, langkahnya terhenti saat tangisan bayi memecah keheningan pagi. Dengan ketakutan Pak Raden mencari asal bunyi itu. Betapa terkejutnya Pak Raden melihat seseorang bayi kecil tergeletak di bawah pohon beringin besar."Bayi siapa ini? Haruskah saya membawanya?" Pak Raden ia ingin mengangkat bayi itu, datang-datang seekor harimau menyerangnya, namun dengan sigap Pak Raden mengelak. Ternyata bunyi tangis bayi itu menarik perhatian harimau. Tampaknya harimau itu kelaparan. Dia pandangi bayi tadi menggunakan tatapan hal itu, Pak Raden mengibaskan cangkulnya untuk menghalau hewan buas itu. Harimau itu melawan, tetapi Pak Raden berbalik menyerang, membuatnya jatuh dan terluka. Saat harimau hendak menerkamnya, Pak Raden merogoh cangkul di sampingnya dan mengibaskannya ke harimau cangkul itu melukai harimau dan membuatnya Pak Raden mengangkat bayi itu dan membawanyapergi untuk diurus menjadi anaknya Teks Narasi SugestifNarasi sugestif adalah teks narasi yang menceritakan sebuah peristiwa atau kisah dengan maksud terselubung kepada para pembaca atau Teks Narasi SugestifApa yang Ditanam, Itu yang DituaiLangit sangat panas hari itu, tetapi Budi tetap menarik gerobaknya. Dia berjalan di lorong pasar dan berharap seseorang membeli getuk yang dibuat ibunya. Hari itu, Budi sangat membutuhkan uang untuk biaya berobat ini Budi mengendarai gerobaknya melintasi pasar, tetapi tidak ada yang membelinya. Budi hampir putus asa, pikiran jahat mulai merasukinya. Tapi Budi ingat kata-kata ibu, cukup berbuat baik untuk mendapatkan berkah dari Allah. Budi akhirnya menghilangkan semua pikiran buruk dan berdoa kepada Allah untuk mendapatkan uang untuk melanjutkan perjalanannya. Saat itu Budi melihat seorang laki-laki yang mengikuti seorang ibu-ibu."Tentu orang itu akan melakukan yang tidak-tidak!" pikir benar, pria itu mencopet tas ibu itu. Ibu itu berteriak, Budi secepat kilat mengejar dan melawan pencuri itu sampai jatuh. Maling itu melarikan diri dan Budi mengembalikan tas ibu itu."Terima kasih, Nak, untung ada kau," kata sang ibu."Iya, lain kali hati-hati, Bu" kata Budi sambil berjalan menjauhi ibu itu."Tunggu sebentar, Nak, ini ada sesuatu untukmu," kata sang ibu."Tidak perlu, Bu," Budi menolak dengan itu kagum dengan kebaikan Budi. Dia melihat gerobak Budi seraya berkata, "Oke, jika kamu tidak mau mengambilnya, biarkan aku membeli semua barangmu."Budi senang dan terharu, akhirnya ia bisa membeli obat untuk ayahnya."Terima kasih Bu," ucap itulah pengertian, ciri-ciri, struktur, jenis hingga contoh teks narasi. Semoga membantu, detikers! Simak Video "Media Narasi Laporkan Dugaan Peretasan ke Bareskrim" [GambasVideo 20detik] nir/twu
Narasi adalah – Dua hal yang paling identik dari teks narasi adalah cerita rakyat dan dongeng-dongeng pengantar tidur yang terus dipelihara sampai sekarang. Negara kita punya banyak sekali cerita rakyat dari berbagai daerah. Misalnya cerita soal asal mula gunung Tangkuban Parahu yaitu cerita malin kundang. Dalam kisah ini, Malin Kundang jatuh cinta pada ibunya sendiri lalu melamarnya. Sang ibu yang sadar bahwa Malin Kundang adalah anaknya, menolak lamaran tersebut. Malin pun marah, lalu menendang sebuah perahu yang kemudian berubah menjadi gunung. Masih banyak cerita lain yang mungkin sudah kamu hafal di luar kepala. Seperti kisah soal asal-usul kota Surabaya, dongeng kancil, asal-usul Candi Prambanan, dan sejenisnya. Umumnya, cerita-cerita tersebut punya hikmah serta pelajaran yang bisa diambil pembacanya. Tapi sebenarnya apa sih yang dimaksud teks narasi? Bagaimana ciri-ciri, struktur, karakteristik, unsur-unsur, dan apa saja jenis-jenisnya? Jawabannya bisa kamu temukan dalam penjelasan di bawah ini. Apa itu Teks Narasi?Ciri-Ciri Teks NarasiStruktur Teks Narasi1. Orientasi orientation2. Komplikasi complication3. Resolusi resolution4. Coda reorientationKarakter Struktur Teks Narasi1. Karakteristik bagian orientasi2. Karakteristik bagian komplikasi3. Karakteristik bagian resolusi4. Karakteristik bagian codaUnsur-UnsurJenis-Jenis Teks Narasi1. Narasi Ekspositoris Informatif2. Narasi Artistik3. Narasi SugestifKaidah Kebahasaan pada Teks NarasiLangkah-Langkah Menulis Karangan Narasi1. Menentukan tujuan2. Menentukan jenis teks narasi yang akan digunakan3. Memilih gagasan4. Mengembangkan gagasan5. Menyusun teks6. Tentukan judul Apa itu Teks Narasi? Secara singkat, teks narasi adalah teks yang menceritakan sebuah peristiwa secara berurutan dan bisa berupa fiksi imajinasi atau nonfiksi. Widjono 2007 menjelaskan pengertian narasi sebagai “Uraian yang mengisahkan kejadian, tindakan, maupun keadaan secara berurutan dari awal sampai akhir sehingga saling berhubungan antara satu dan yang lainnya. Bahasa yang digunakan biasanya bersifat naratif. Contohnya seperti roman, kisah, novel, biografi, atau cerpen.” Teks narasi sendiri dibuat untuk menyampaikan informasi, memberikan pengetahuan, dan untuk dijadikan hiburan bagi pembaca atau pendengarnya. Selain itu, teks ini juga bisa digunakan untuk menggambarkan suatu peristiwa, pengalaman, maupun gagasan kepada orang lain secara rinci berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Dari penjelasan singkat ini, bisa ditarik kesimpulan bahwa narasi memiliki identik dengan Cerita atau kisah Menonjolkan tokoh atau pelaku Menurut perkembangan dari waktu ke waktu Disusun secara sistematis. Jika Grameds ingin lebih familiar lagi dengan teks narasi, tak ada salahnya kamu membaca kembali buku-buku dongeng yang ada di Indonesia. Misalnya seperti buku Kumpulan Dongeng Rakyat Indonesia yang disusun oleh Tim Sayembara Dongeng Rakyat. Meski narasi lebih fokus pada cerita tentang peristiwa atau kejadian, namun tidak semua teks yang memuat peristiwa maupun kejadian bisa disebut narasi. Sebab ada ciri-ciri penting yang harus dipenuhi agar sebuah teks menjadi teks narasi Menceritakan peristiwa atau pengalaman penulisnya Kejadian atau peristiwa yang diceritakan merupakan kejadian yang benar-benar terjadi atau imajinasi atau gabungan keduanya. Berdasarkan pada konfliks Mempunyai nilai estetika Harus disusun secara kronologis. Struktur Teks Narasi Supaya Grameds lebih memahami teks narasi, kamu harus tahu bagaimana strukturnya. Dengan begitu, Grameds akan mengetahui mana yang menjadi awal, klimaks, dan akhir dari cerita yang kamu baca. Teks jenis satu ini merupakan teks yang memiliki empat bagian utama. Pertama ada bagian orientasi, lalu komplikasi, resolusi, dan terakhir ada coda. Simak penjelasan singkat keempat bagian tersebut di bawah ini 1. Orientasi orientation Orientasi adalah tahap pengenalan cerita. Di sini penulis memberikan berbagai informasi detail mengenai tokoh-tokoh yang terlibat, latar belakang tempat, dan juga waktunya. 2. Komplikasi complication Bagian ini biasanya menjadi tahap penggambaran yang berisikan awal mula dari masalah atau konflik dalam cerita. Kemudian ada juga reaksi yang diberikan oleh tokoh-tokoh yang terlibat pada masalah tersebut. Dan terakhir klimaks atau puncak masalahnya. Nah komplikasi ini adalah bagian yang paling seru dari teks naratif. Pasalnya di sini kamu bisa menemukan proses jatuh bangun tokoh utamanya, bagaimana cara dia melewati titik terendah dalam hidupnya, dan momen apa yang membuatnya bangkit kembali. 3. Resolusi resolution Resolusi adalah tahap pemecahan masalah dan ditandai dengan penurunan konflik sampai dengan selesai atau tuntas. Seringkali, banyak orang yang membaca teks narasi mengharapkan akhir atau penyelesaian yang bahagia. Namun teks narasi bisa berakhir bagaimana saja. Beberapa ada yang membuat pembacanya merasa sedih, beberapa yang lain bahkan memiliki akhir yang tragis. Terlepas dari hal ini, seorang pembaca teks narasi pasti mendapatkan kesan mendalam dari cerita yang mereka baca. 4. Coda reorientation Ini adalah tahap pemuatan pesan moral atau amanat dari kisah yang diceritakan. Bagian ini jamak ditulis sebagai penutup cerita. Dan yang paling penting, coda dalam teks narasi itu opsional alias tidak wajib ada. Karakter Struktur Teks Narasi Keempat bagian yang dijelaskan di atas harus kamu pahami karena dapat membantu mempermudah proses menulis teks narasi. Tak hanya itu saja, kamu juga perlu mengetahui karakteristik dari setiap bagian teks narasi, dengan begitu ceritamu akan menjadi lebih menarik lagi bagi pembacanya atau pendengarnya. 1. Karakteristik bagian orientasi Orientasi orientation adalah tahap paling awal di dalam sebuah teks narasi. Biasanya bagian ini ditandai dengan kalimat “pada suatu hari”, “pada jaman dulu”, dan sebagainya lalu diikuti dengan deskripsi tokoh serta tempat setting nya. Selain itu, bagian orientasi juga kadang-kadang diawali oleh masalah yang sedang dialami tokoh utamanya. Jenis ini lebih umum digunakan untuk teks narasi yang menceritakan kisah nyata. 2. Karakteristik bagian komplikasi Bagian ini menandakan kemunculan masalah yang dialami oleh tokoh utama dan biasanya dimulai dengan frasa “suatu hari” atau yang lainnya, lalu diikuti oleh deskripsi dari masalahnya. Tak jarang, bagian ini ditulis dengan sangat rumit dan menegangkan, bahkan penulis menggunakan kalimat yang dapat mendramatisir keadaan seperti “dia terus menangis”, “si kancil enggan makan selama tiga hari”, dan lain sebagainya. 3. Karakteristik bagian resolusi Di bagian ini, biasanya tokoh utama sudah berhasil mengatasi masalah yang sedang dia hadapi. Paling tidak, dia sudah menemukan bagaimana cara untuk menyelesaikannya. Nah, bagian ini sering ditandai dengan bersatunya para tokoh dan mendapatkan hidup yang bahagia. Karena itu, penulis teks narasi banyak menggunakan frasa kata keterangan atau adverbia seperti “hidup bahagia selama-lamanya” maupun kata sifat yang menunjukan perasaan bahagia. Namun ada juga beberapa teks narasi dengan frasa atau kata-kata yang menunjukkan perasaan negatif seperti kesedihan, kecewa, emosi, dan lain-lain. 4. Karakteristik bagian coda Coda memang tidak selalu ada dalam teks narasi karena sifatnya yang opsional. Namun jika kamu ingin membuat cerita yang menginspirasi atau memuat pesan moral di dalamnya, sebaiknya gunakan coda, sebab bagian ini biasanya berisi pesan moral yang menggunakan kata-kata dengan makna mendalam. Unsur-Unsur Selain ciri-ciri yang sudah disebutkan sebelumnya, teks narasi juga harus memiliki unsur-unsur tertentu, diantaranya Tema atau gagasan pokok dari cerita yang akan kamu kisahkan. Misalnya seperti cerita tentang pertemanan, keluarga, cinta, perpisahan, atau yang lainnya Latar atau informasi tentang tempat dan juga waktu yang menjelaskan kapan dan di mana peristiwa dalam cerita terjadi. Alur atau pola penyampaian peristiwa dalam cerita. Alur ini bisa maju, mundur, maupun maju mundur. Tokoh atau karakter yang ada dalam cerita. Biasanya ada tokoh utama atau protagonis, lawan tokoh utama atau antagonis, dan penengah atau tritagonis. Sudut pandang atau arah pandangan dan penyampaian yang digunakan oleh penulis dalam menceritakan ceritanya. Sudut pandang yang umum digunakan adalah sudut pandang orang pertama, orang kedua, dan ketiga. Jenis-Jenis Teks Narasi Kamu mungkin sudah sering membaca cerita-cerita yang menyentuh hati seperti Cantik Itu Luka dari Eka Kurniawan, Laut Bercerita karangan Leila S. Choudori, Laskar Pelangi yang sukses sampai ke luar negeri. Kisah dan cerita dalam teks narasi dapat mendorong pembacanya mengeluarkan berbagai emosi seperti sedih, penasaran, bahagia, maupun semangat. Nah berdasarkan dari ragam ceritanya, teks narasi bisa dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu 1. Narasi Ekspositoris Informatif Narasi ekspositorik merupakan teks yang tujuan utamanya untuk menyampaikan informasi tentang suatu peristiwa dengan tepat. Jenis narasi yang satu ini dapat memperluas pengetahuan pembaca maupuan pendengarnya. Di samping itu, penulis narasi ekspositorik senang menceritakan peristiwa yang benar-benar terjadi dan dengan data yang bisa dipertanggungjawabkan. Tokoh yang ditonjolkan biasanya hanya satu orang sehingga cerita berpusat pada kehidupannya, mulai dari kecil sampai titik akhir tertentu. Seperti namanya, karangan narasi ini dipenuhi dengan eksposisi. Otomatis berbagai ketentuan eksposisi juga harus ada di dalamnya. Misalnya, menggunakan bahasa yang logis, mengacu pada fakta yang ada, dan sifatnya objektif. 2. Narasi Artistik Narasi artistik adalah jenis yang narasi yang memiliki sifat fiksi atau nonfiksi. Umumnya narasi ini menceritakan sebuah kisah dengan tujuan menjadi hiburan dan memberikan pengalaman yang indah estetik bagi pembaca atau pendengarnya. 3. Narasi Sugestif Terakhir adalah narasi sugestif atau sebuah narasi yang dibuat untuk menyampaikan maksud tertentu, bisa juga menyampaikan amanat tersembunyi pada pembaca atau pendengar. Dengan begitu, mereka yang membaca jenis narasi ini akan merasa sedang melihat peristiwa yang diceritakan secara langsung. Kaidah Kebahasaan pada Teks Narasi Teks narasi juga memiliki kaidah kebahasaan khusus yang harus dipenuhi, dan ini banyak diterapkan oleh banyak penulis. Adapun kaidah kebahasaan tersebut adalah Menggunakan penunjuk waktu yang mengarah pada masa lalu telah lewat. Menggunakan kata penghubung kronologis yang memberi informasi tentang urutan waktu terjadinya peristiwa dalam cerita tersebut. Menggunakan kata kerja tindakan Menggunakan kalimat tidak langsung untuk memaparkan apa yang disampaikan oleh tokoh dalam cerita Menggunakan kata kerja mental atau pikiran. Maksudnya, kata kerja tersebut dapat menunjukkan pikiran dan perasaan setiap tokoh dalam cerita. Pada umumnya menggunakan sudut pandang orang pertama yang membuat penulis seolah-olah terlibat dalam peristiwa yang sedang diceritakan. Itulah sebabnya banyak teks narasi menggunakan kata “aku”, “saya”, dan juga “kami”. Beberapa penulis juga menggunakan sudut pandang orang ketiga yang membuatnya menjadi pengamat dan serba tahu. Artinya penulis mengetahui semua pemikiran serta tindakan setiap tokoh dalam ceritanya. Maka dari itu, penulis yang menggunakan sudut pandang ini, biasanya memilih kata “dia” dan “mereka” dalam ceritanya. Kaidah bahasa Indonesia tentunya tidak hanya dipakai dalam teks narasi, itulah sebabnya Grameds perlu membaca buku Kamus Khusus Kaidah dan Pemakaian Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Dr. S. Effendi agar kemampuan menulis kamu makin baik lagi. Langkah-Langkah Menulis Karangan Narasi Narasi merupakan sebuah cerita yang dibuat atau ditulis untuk hiburan. Maka, teks narasi harus dikemas semenarik mungkin, untuk itu kamu mesti bisa memilih gagasan atau peristiwa yang bagus untuk diceritakan kembali. Untuk mewujudkannya, Grameds bisa mencoba dua tips singkat berikut ini Carilah sumber inspirasi dari peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Lalu buat cerita yang membuat pembaca atau pendengar penasaran dan terus mengikuti ceritanya sampai selesai. Selain itu, buat detail cerita secara detail agar pembaca atau pendengar punya gambaran yang jelas atas kejadian atau situasi dalam cerita kamu. Contohnya, saat tokoh utama dalam cerita mendengar sebuah suara, jelaskanlah suara apa yang sebenarnya dia dengar. Bila perlu, tambahkan dialog agar situasinya terlihat lebih nyata. Ingat baik-baik dua tips ini saat Grameds akan menulis teks narasi, setelah itu pelajari setiap langkah yang harus kamu lakukan. 1. Menentukan tujuan Tujuan penulisan teks narasi ini akan menentukan bentuk teks yang kamu kembangkan nantinya. Di samping itu, dari tujuan ini kamu juga bisa menyasar pembaca dan media yang lebih tepat. Beberapa alasan yang membuat orang-orang menulis teks narasi adalah Berbagi pengalaman pada orang lain Mengingat kembali salah satu peristiwa atau kejadian yang sangat berharga Atau untuk memenuhi tugas dari guru maupun dosen 2. Menentukan jenis teks narasi yang akan digunakan Sebelum memulai penulisan, Grameds perlu menentukan jenis teks narasi yang akan kamu gunakan. Apakah jenis ekspositoris, artistik, atau sugestif. Dengan begitu, cerita yang kamu karang tidak akan melebar ke mana-mana dan fokus pada gagasan utamanya. 3. Memilih gagasan Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, gagasan bisa kamu dapatkan dari peristiwa atau kejadian dalam kehidupan sehari-hari. Baik yang kamu alami sendiri maupun dari pengalaman orang lain. Dalam memilih gagasan, sebaiknya fokus pada satu peristiwa yang terjadi dalam periode waktu tertentu saja. Sehingga cerita yang kamu tulis jadi lebih terarah dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Beberapa contoh gagasan yang bisa kamu kembangkan jadi teks narasi diantaranya adalah Peristiwa lucu, memalukan, atau menyedihkan yang terjadi di sekolah. Peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarmu. Peristiwa misterius yang Grameds alami bersama keluarga 4. Mengembangkan gagasan Agar gagasan yang kamu pilih dapat dikembangkan menjadi lebih menarik, kamu bisa mengikuti cara-cara berikut ini Gambarkan latar secara rinci. Apa saja yang kamu lihat, dengar, dan rasakan Gambarkan tokoh utama secara rinci. Mulai dari karakteristik–penampilan, cara berpakaian, cara bicara, postur tubuh, ekspresi wajah, aroma tubuhnya–dan dialog-dialog yang mereka ucapkan. Tulis apa yang terjadi secara gamblang dan jelas. Tulis pesan moral agar pembaca bisa memetik hikmah dari teks yang kamu tulis Supaya kamu menjadi seorang penulis yang ahli dalam mengembangkan gagasan–khususnya untuk cerita fiksi, coba baca buku 13 Mantra Menulis Fiksi yang ditulis oleh ImperialJathee. 5. Menyusun teks Menyusun teks narasi bisa dimulai dengan membuat outline yang berisi peristiwa penting yang akan kamu ceritakan. Kemudian pilih susunan atau urutan teks yang menurut kamu paling pas dengan peristiwa tersebut. Susunan atau urutan yang bisa kamu pilih adalah Menulis secara runut dari awal perkenalan cerita Menulis dari pertengahan cerita Menulis dari akhir cerita 6. Tentukan judul Setelah selesai menuliskan teks narasi, kamu bisa langsung menentukan judul untuk teks tersebut. Nah, dalam tahap ini kamu harus mampu menarik pembaca untuk mengetahui isi dari cerita yang kamu tulis dengan cara-cara berikut ini Menggunakan tanda kutip Fokus pada makna cerita Mengutip salah satu dialog atau tahapan dalam teks yang kamu buat Kini kita telah memahami narasi dan hal-hal yang terkait dengan teks narasi. Grameds bisa membaca buku-buku mengenai penulisan dengan mengunjungi agar kamu memiliki informasi lebihDenganMembaca. Penulis Gilang BACA JUGA Ciri-Ciri dan Contoh Cerita Fiksi, Ini Penjelasan Lengkapnya Perbedaan Antara Unsur Buku Fiksi dan Non Fiksi Kumpulan Contoh Cerita Non Fiksi dari Buku, Biografi, dan Sejarah 7 Unsur Intrinsik Novel yang Wajib Diketahui Apa Itu Koda? Pengertian dan Penerapannya di Dalam Sebuah Cerita Contoh Resensi Buku Pengertian, Manfaat, Unsur, dan Cara Meresensi Buku ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
bagaimana cara menggambarkan suatu hal dalam teks narasi